Senin, 31 Maret 2014

Esai Film


Tanah Surga
                             Katanya….


Tanah Surga Katanya merupakan sebuah film mengenai suatu daerah di Indonesia yang berada pada perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,tepatnya di daerah Kalimantan.
Film ini bercerita bagaimana orang-orang yang tinggal di daerah perbatasan.Mereka jauh sekali dari daerah pusat dan jarang di perhatikan oleh Pemerintah.Mereka harus mencari uang di Malaysia bahkan menggunakan uang Malaysia dalam kehidupan sehari-hari.
Namun walau seperti itu,film ini juga menceritakan bahwa nasionalisme sangatlah tinggi,walau mereka hidup di perbatasan jauh sekali dengan ibukota.Mereka tidak melupakan jasa pahlawan yang telah berjuang untuk mempertahankan daerah tempat tinggal mereka.
Film ini begitu menggugah rasa kebangsaan.Bagaimana kita bisa mencintai Negara dan terus bersatu agar tidak terpecah belah.Seperti harapan para pahlawan yang telah pergi.Film ini juga menceritakan betapa kayanya bangsa kita.Namun kita tidak bisa mengelolanya,seperti orang bilang “KITA PUNYA TAPI KITA MISKIN” .
Di film Tanah Surga Katanya menceritakan mereka hidup dengan sangat sederhana,padahal kita yang hidup sekarang lebih mampu dan lebih canggih dari mereka.Namun mereka mensyukurinya.Bahkan mereka mempunyai rasa cinta tanah air yang lebih besar dan lebih kuat dari mereka.Mereka yang tinggal di perbatasanpun dapat mencintai negeri ini dengan sangat tinggi,kita pun yang  sudah berkecukupan justru harus mencintai negeri ini lebih.Dan benar-benar harus membangun negeri ini menjadi Tanah Surga seperti Katanya orang.

Senin, 03 Maret 2014

Naskah Drama



Kesalahpahaman
    Beberapa orang bergerombol di sekolah,mereka terdiri dari orang tua dan anak , ada juga kakak beradik . masing-masing dari mereka tengah menemani anak ataupun adik mereka untuk mendaftar program  penerimaan siswa baru disebuah SMA
  Rani :  “ Ran ,sudah kamu bawa semuanya kan ? “
  Reni  : “  Loh , kan kakak yang menyiapkan semuanya “  ( berpaling melihat kakaknya )
  Rani : “ Oh iya , kakak lupa ! “ ( membuka tas dan meneliti barang yang dibawanya )
  Reni : “ Yah mulai lagi deh sifat lupanya “
  Rani : “ Kamu itu ,( mencubit pipi Reni ) selalu aja ngejek kakak ! ”
Tiba –tiba terdengar sebuah pengumuman 
   “Bagi calon siswa baru bernama Reni Agatha untuk bisa datang ke ruang Tata Usaha “
  Reni : “ Loh ,kok aku dipanggil sih kak ? “ (menunjuk ke speaker sumber suara )
Reni dan Rena pun berjalan ke ruang Tata Usaha ,Sesampainya disana mereka lantas bertanya pada petugas disana.
  Rani : “Maaf Pak , kenapa adik saya dipanggil ? “
  Petugas TU : “ Begini mbak,disini ada kekeliruan penulisan yang dilakukan oleh Reni ,adik        mbak “   ( menunjukkan formulir yang salah )
Rani mengambil formulir itu dan mendekat kearah Reni lalu memperhatikan formulir itu
  Reni : “Kenapa kak ? ( menoleh kearah kakanya )
  Rani : “ Ini ,kamu salah tulis formulir “ (menyerahkan formulir kepada Reni)
  Reni : “ Oh “ ( melihat dan membaca formulir ) ,
             “Eh , ini punya siapa ? “
  Rani : “ Sini kakak lihat “ (mengambil formulir dari tangan Reni )
Terdengar suara langkah kaki ke arah Rani dan Reni
  Mawar: “ Maaf ,itu punya saya , ini formulir milik anda “ (menyerahkan formulir yang tertukar )
  Rani: “ Oh, ini “ (Rani mengangkat kepala lantas kaget )
        “KAMU ! “ (berseru sambil menunjuk kearah mawar )
      Mawar : “Rani ! “
       Rani : “Kenapa kamu disini ! “ ( bertanya dengan suara lantang )
       Mawar : “ Tentu saja mengantar adikku Melati yang akan bersekolang disini “ ( menunjuk melati yang berdiri tak jauh dari Reni )
       Rani : “ Ini formulirmu “ (menjatuhkan formulir dan mengambil formulir Reni yang asli )
                  “ Reni ayo kita pulang ! “ ( menyeret tangan Reni )
Rani dan Ranipun pergi meninggalkan Mawar dan Melati.
      Melati : ” Kak, kenapa kakak itu marah sama Kakak ? ” ( menunjuk kearah Rani)
      Mawar : “ Nggak,nggak kenapa-napa kok “ (mengambil formulir yang sebelumnya dijatuhkan oleh Rani )
***
Rani duduk di sofa rumahnya disusul Reni yang masih berdiri
     Reni : “Kakak kenapa marah sama orang itu ? “
Rani tetap diam  sambil melipat tangan
    Reni : ” Kak ! jawab Reni ! “ ( sedikit berteriak)
Rani: “Karena kakak benci”
Reni: “Benci ? tapi kenapa”
Rani:”Karena dia, salah karena keluarganya yang telah membuat keluarga kita bangkrut”(mendongak menatap Reni dan kembali bersikap dingin)
Reni: “Bangkrut! Tapi kita kan tidak bangkrut kak”
Rani:” Itu semua terjadi saat kamu masih berumur tiga tahun ,saat itu ayah Mawar yang telah merugikan perusahaan kita dengan membocorkan rahasia perusahaan sewhingga keluarga kita bangkrut”
Reni:” lalu apa yang membuat kakak terlalu benci ?“
(Rani berdiri dan menatap adiknya)
Rani:”Kamu tahu ? Papa meninggal karena perusahaan kita bangkrut ,dan terpaksa kakak bewrhenti beberapa tahun kuliah agar bisa bantu mama membangkitkan perusahaan kita lagi” (menitikan air mata).”Kakak dan mama berusaha sekuat tenaga ,bahkan kami sempat di hina karena itu dan penyebabnya adalah mereka,keluarga Mawar”
Reni:”(memeluk Rani) Kak,apa yang bisa Reni lakukan untuk membalas dendam “
Rani:”Kalahkan Melati dalam segala hal “
***
Pagi hari di sekolah ,murid-murid baru yang sedang masa orientasi siswa sedang berkumpul di lapangan dan tidak lama mereka bubar.
Reni:”Hati-hati Shin (melambaikan tangan kepada Shinta yang sudah pergi dan Reni pun pergi juga)
BRUUUUKKKKKKK
Mawar:”Aduh,maaf – maaf aku enggak sengaja”
 Reni :”Kamu lagi !(melihat wajah Melati) Nggak ayah ,nggak anak sama saja bikin orang lain susah !”(Reni pergi menuju kelas )
Mawar:”Apa maksudmu?”(Menarik lengan Reni(
Reni:”Tanya saja pada keluargamu”(melepaskan tangan Melati)
(Reni pergi meninggalkan Melati yang kebingungan setelah mendengar  kata yang disampaikan oleh Reni)
                                                                        ***       
Mawar:”Eh,adik kaka sudah pulang”(berjalan keruang tamu dan duduk)
Melati:”Kak,jujur deh sama Melati,apa yang terjadi antara keluarga kita dan keluarga Reni?”(melihat mata kakaknya)
(Mawar terdiam,lalu dia pergi)
Melati:”Kakak!(berteriak)Jawab Kak!”
(Mawar terdiam di tempat dan berbalik kea rah Melati)
Mawar:”Kamu tidak perlu tahu,ini urusan orang dewasa”(berjalan lagi ke dapur)
Melati:”Aku tak akan seprti ini kalau tidak mengungkit soal Bapak”(Suaranya meninggi)
Mawar:”Baik,kakak akan menceritakan.Sekarang kamu duduk dulu”
(Mawar dan Melati duduk di kursi)
Mawar:”Sebenarnya,merka salahpaham sama kita Mel.Mereka mengira Bapak membongkar rahasia perusahaan ,padahal itu tidak benar!Yang melakukan adalah Om Ridwan,tapi Bapak tidak mau mengungkapnya karena Om Ridwan sedang susah saat itu”
Melati:”Jadi,bapak tidak bersalah?”
(Mawar hanya mengangguk)
Mawar”Bahkan Bapak yang membantu mereka dengan menjadi investor yang tak pernah merka ketahui”
Melati:”Kak,kita harus bersihkan nama Bapak”
(Mawar berdiri pergi ke kamar dan kembali lagi)
Mawar:”Ini,adalah bukti jika Bapak tidak bersalah”(Menyerahkan bukti transaksi)
***
(Pagi hari sepi,hanya ada beberapa orang yang berada di dalam kelas)
Melati:”Ren”
Reni:”Kamu!Ngapain kamu kesini,ini bukan kelasmu!Pergi sana!(Tangannya mengacung ke pintu)
Melati:”Baik,aku akan pergi,tapi lihat ini dulu”(memberikan bukti transaksi)
Reni:”Apa ini?”(Nada suara kasar dan melihat kertas)
Melati:”Bukti transaksi kalau Bapakku talah menjadi investor di perusahaan kalian selama ini”
Reni:”Apa?”
Melati:”Bapakku tidak bersalah,Om Ridwan yang bersalah”(Reni terdiam sambil melihat bukti transaksi-transaksi itu)
Reni:”Kakak harus tahu itu”
Melati:”Ya”
***
(Rani dan Reni berada di sebuah cafe)
Rani:”Tumben kamu bawa kakak kemari”
Reni:”Ada kejutan”(mengerjapkan mata).”Itu mereka”(menunjuk Mawar dan Melati)
Rani:”Kenapa ada mereka?”
Reni:”Ini kejutannya”
Melati:”Kak Rani jangan marah dulu,aku dan Reni akan menjelaskan”
Reni:”Benar kak,Reni pingin menjelaskan sesuatu”(mengeluarkan bukti transaksi dari dalam tasnya dan memperlihatkan ke kakaknya)
Rani:”Apa ini?”
Melati:”Itu adalah bukti transaksi yang dilakukan oleh investor yang tidak dikenal dan itu Bapakku”
Reni:”Ayahnya tidak bersalah,hanya kesalahpahaman saja kak”
Rani:”Jadi kita salah sangka selama ini?”
Reni:”Iya kak”
Rani:”Mawar,Melati aku mewakili keluargaku minta maaf”
Mawar:”Iya,tak apa-apa”(tersenyum dan mereka berjabat tangan)


 
-END-

Jumat, 08 November 2013

Kenyataan Pahit

















Seorang gadis cantik berambut panjang berdiri sendirian menanti entah apa itu.Mata gadis itu sayup sedih.Tidak terpancar sedikitpun kebahagiaan di dalam raut mukanya.Lalu sebutir air mata berlari di pipinya yang putih dan lembut.Semakin lama dia mengeluarkan air mata dari matanya yang jernih.Hatinya tersayat sedih.Seperti ada pisau yang menyat-nyayat hatinya.
Kenyataan pahit yang bertubi-tubi dia ketahui sekarang menjadi bom waktu di dalam hatinya.Mungkin sebentar lagi bom itu akan meledak dan dia akan tewas,lebih baik seperti itu dari pada dia menderita terlalu lama,pikirnya.Tanpa sadar dia berjalan dan terus berjalan kearah ramainya kendaraan yang berlalu lintas di jalan.
“Aku tidak takut tertabrak kendaraan ini.Aku tidak takut aku akan menjadi berkeping-keping apabila aku tertabrak,itu bukan masalah bagiku.Aku tidak peduli”batinnya,
Berjalan semakin menengah semakin dekat dengan maut.Gadis ini ingin bunuh diri,tapi dia sendiri tidak sadar.Semua kenyataan begitu sangat pahit.Kehidupannya pun berantakan setelah dia tahu semua itu.
Maaf Dea,kami bukanlah orang tua kandungmu
Itu adalah kata yang menyakitkan untuk gadis ini.Kata-kata yang sangat membuatnya terpukul.Muncul dari ibunya.Ibu yang selama ini telah membesarkannya dengan kasih sayang.Ibu yang selama ini menjadi orang terpenting yang selalu ada di dalam hatinya.Dan kenyataannya dia bukanlah ibunya melainkan orang asing yang telah membesarkannya dan menganggapnya menjadi anaknya.
Kami sendiri tidak tahu siapa orang tua kandungmu,kami menemukan mu di depanpintu dengan sepucuk surat
Ayahnya sama menunjukkan rasa bersalah karena telah membohongi putri yang sangat dia cintai,putri yang selama ini menjadi anak yang sangat dia banggakan.Namun sayang dia bukanlah putri kandungnya,sayang sekali kau bukanlah putri kandungku Dea,kenapa orang tua kandungmu tega melakukan ini kepadamu?Anak sebaik dan sepintar kau ini pasti akan menjadi anak yang sukses nanti.Seandainya kau putriku,batin ayahnya setiap melihat putri kesayangannya membuatnya bangga dan membuatnya bahagia.
Namun kenyataan tidak bisa diubah.Dea bukanlah anak dari mereka.Dea sendiri ingin tahu siapa kedua orang tuanya dan inin sekali bertanya kepada mereka membuangnya.Satu-satunya petunjuk adalah suart itu,surat itu berisikan
Kepada Yang terhormat yang telah menemukan anak kami,kami berterima kasih.
Kami berharap agar kalian dapat merawat anak kami menjadi anak yang sukses dan kami sangat berterimakasih akan hal itu.Karena kami tidak bisa merawatnya,kami terlalu miskin untuk merawat anak kami.Jadi kami mohon rawat anak kami ini menjadi anak yang baik dan sukses nantinya.
                                                        Terima Kasih
Saat membaca surat itu hatinya begitu terpukul.Kenapa kedua orang tuanya meninggalkan dia hanya karena tidak punya uang untuk membesarkannya.Dea sendiri tidak keberatan akan hal itu,tidak peduli miskin atau kaya tapi dia tetap ingin bertemu dan mengenal kedua orang tuanya.
Dea mulai mencari dimana keberadaan kedua orang tuanya saat itu.Mencari dan terus mencari tanpa memperdulikan apapun.Di damping kedua orangtuanya,kakaknya Deni dan kekasihnya Alex dia pun mencari dimana keberadaan kedua ornagtuanya.
Setelah begitu lama,kira-kira 7 bulan.Mereka menemukan dimana keberadaan kedua prang tua Dea.Tapi apa yang mereka harapkan justru sangat berbalik.Bukannya melihat kedua orang tuanya tapi ini sangat menyediahkan.S     elama 7 bulan Dea habiskan untuk mencari orang tua kandungnya,namun itu semua tidak ada gunanya.Sekarang orang tuanya telah meninggal.Mereka sakit keras dan setelah itu mereka meninggal sebelum bisa menatap putrid mereka yang sekarang sedang menanjak dewasa.Menatap putrid mereka yang sudah berusaha mati matian menemukan mereka berdua,putrid yang selama ini mereka buang,putrid yang selama ini hidup bahagi tanpa tahu kalau dia bukanlah anaka kandung dari kedua orang tuanya yang selama ini membesarkannya.
Dea langsung menangis di pusara kedua orang tuanya.Tdak pernah bertemu mereka,tidak pernah melihat bagaimana wajah mereka.Tidak tahu apa pekerjaan mereka,makan apa mereka sehari-hari,apa semua tercukupi?Kapan mereka lahir,apa mereka rindu dengannya?
Semua berkelebat di dalam hatinya.Perasaan sedih bercampur marah kecewa dan rindu tumpah ruah tidak beraturan dia sana.Dea menangis dengan kencang dengan dada yang semakin lama semakin sesak.Yang dia tahu dari kedua orang tuanya adalah nama mereka,ayah kandungnya bernama Ahmad Hadi dan ibunya bernama  Siti Komaryati.Hanya itu.
Pulang dengan rasa sedih dan kecewa.Itulah yang dirasakan Dea saat itu.
Beberapa hari setelah itu Dea sudah mulai melupakan semuanya.Melupakan apa yang sedang dia pikirkan melipakan semuanya.Melupakan bahwa ayah dan ibu kandungnya sudah meninggal.Dea akan berusaha sekuat tenaga agar dia dapat tegar menghadapi ujian yang ada.
Sekarang hanyalah hidup harus terus berjalan.Namun sayang Dea kembali dilanda badai.Alex.Orang yang selama ini dia cintai dan juga mencintainya.Ternyata sudah dijodohkan sejak dia kecil.Dan walau keluarga Dea adalah keluarga terpandang tidak juga mengubah niatnya untuk menjodohkan putra semata wayang mereka untuk dijodohkan.Kakek Alex sudah berjanji bahwa mereka akan menjodohkan cucu mereka.Dan janji harus ditepati.
Semua itu membuat Dea putus harapan.Sedih rasanya mengetahui orang yang kita cintai ternyata tidak bisa selamanya bersama kita.Jantung Dea bagaikan tertusuk-tuduk oleh paku.Menancap begitu kuat dan jika di cabut akan berbekas.Dan seperti itulah rasanya.Amat sakit dan juga perih.Seperti paku itu,jika sudah di cabut maka akan berbekas dan seperti itulah yang akan terjadi pada Dea.Dan Dea tahu keputusannya ini tidak salah karena dia terlalu bersedih terlalu banyak sekali penderitaan yang dia alami.
Untuk apa menunggu nanti?Toh dia juga akan mati,bahkan dengan cara yang sangat sakit.Yah,dokter mendiagnosa dia telah menderita kanker darah dan kemungkinan untuk sembuh relative sedikit.Dan penyakit inilah yang telah merenggut nyawa ibu kandungnya.
Untuk apa lagi harus menanggung derita seperti ini?Hanya membuat kita sendiri sakit hati.
“Tuhan!Kenapa Engkau memberikan aku cobaan seperti ini?Kenapa?’’
Jerit Dea begitu mencekam,terdenagr begitu sedih dan juga tidak dapt tertolong lagi.Entah sampai kapan semua ini akan berakhir,pikir Dea.
“Kenapa tidak Kau ambil saja roh ini dari tubuhku?!Aku benci dengan semua ini Tuhan!!!”
Dea kemudian berjalan semakin ke tengah jalan.Dia berharap ada sebuah mobil atau motor yang dapat menabraknya dan membuat dia bisa pergi dari dunia yng membuat dia sengsara.
Dan keinginan Dea pun terwujud.
Melintaslah saat itu sebuah mobil truk yang mengangkut pasir.Dea semakin berjalan  ke ketengah.Berjalan semakin dekat dan semakin dekat dengan truk itu.
Tin! Tin! Tin!
Truk itu sudah mengklalson hampir lama agar Dea bisa menyingikir dari sana.Namun Dea tidak ingin menyingkir dari sana.Dia ingin saat itu juga pergi dari dunia ini.
“DEA!!!”jerit Deni kepada Dea.Dia takut Dea akan berbuat yang aneh-aneh pada dirinya sendiri.Deni menyeret tubuh Dea dai jalan itu dan langsung memeluknya.”Dea apa yang kamu lakukan?”Tanya Deni penuh kekawatiran dan masih memeluk Dea.
“Untuk apa sih kakak di sini!”bentak Dea lalu melepaskan pelukan sang kakak.”Kakak sayang sama kamu!Kakak ingin agar kamu bik-bik saja!”
“Untuk apa kakak menyayangiku?Aku bukan adikmu!”
“Aku tahu!Siapa bialng aku menyayangimu sebagai adikku?Aku menyayangimu sebagai laki-laki ke perempuan!”jawabnya lantang”Aku sudah tahu kau buakn adikku saat pertama ayah dan ibu menemukanmu!Dan saat melihatmu menjadi model sekolah waktu itu barulah aku sadar aku menyukaimu!Aku tidak pernah menganggap kamu sebagai adikku!Kamu adalah perempuan!Bukan adikku!”
Dea begitu terkejut mendengar ungkapan sang kakak,dia tidak menyangka kalau kakaknya tidak menganggapnya sebagai adik tapi sebagai perempuan.Walaupun rasanya aneh,tapi Dea merasa lebih tentram.Ada seseorang yang mencintainya dan akan melindunginya.
Deapun memeluk kakaknya.Entah kenapa,tapi dia ingin sekali memeluk kakaknya,dan Deni menerima pelukan itu.

Sabtu, 02 November 2013

Dia Yang Malang



Putri Yang Malang
Rintikan hujan turun secara perlahan ke bumi.Membasahi yang ada dibawahnya,langit menghitam seakan mereka sedang bersedih hati.Angin tertiup secara perlahan melewati kulitku.
Suasana yang tak begitu bersahabat,seolah menggambarkan orang-orang yang berpakaian serba hitam.Wajah mereka tertunduk,butiran demi butiran air mata mengalir di wajah mereka.Termasuk aku.
Aku tak pernah menyangka,aku akan menepaki tempat tujuan terakhir manusia secepat ini.Dan melihat tulisan di sebuah papan yang ditancapkan ke tanah,tulisan yang bertulis “Putri Chintya”.Aku terus menatap tulisan itu.Aku terus menatap tulisan itu,butiran demi butiran air mataterus-menerus mengalir di wajahku,seperti mereka akan berlomba untuk menang.
Hatiku sakit melihat tulisan itu.Bagaimana tidak,papan yang bertuliskan nama sahabatku.Sahabat yang sangat kusayangi ,sahabat yang selalu ada saat aku sedang  mendapat masalah.Tapi sekarang dia telah pergi.Pergi selama-lamanya.Pergi meninggalkan semua orang yang mencintainya .
Acara pemakaman telah selesai,sekarang waktu kami untuk pergi,tapi rasanya aku masih ingin berada di sini.Aku masih tidak percaya,Putri telah pergi secepat ini.Kalau tahu dia akan pergi secepat ini,aku pasti akan pulang ke Indonesia lebih cepat.Dan aku bisa menemaninya.
Satu persatu orang mulai pergi,dan lama-kelamaan hanya tersisa 1 orang.
Romy,dia masih di sana tertunduk pada makam Putri.Aku menghampirinya.”Belum pulang Rom?”tanyaku sambil menyeka air mata yang akan keluar.”Aku tidak ingin pulang sekarang,aku masih ingin berada di sini.
“Kalau aku tahu,Putri akan pergi secepat ini aku tidak pasti akan pulang lebih awal”Kataku,”Kenapa Putri bisa kecelakaan?”
Romy yang tadinya menunduk kini di mengangkat wajahnya.Air mata yang terus mengalir membuat matanya agak merah,”Kecelakaan?Siapa?Putri?”Dia mengajukan pertanyaan yang tidak aku mengerti sama sekali,”Putri tidak kecelakaan”.
Aku tambah bingung,apa yang terjadi pada Putri sebenarnya?Banyak orang bilang kalau Putri meninggal karena kecelakaan.Tapi kenapa Romy berkata seperti itu padaku?
“Apa maksud kamu?Sebenarnya Putri itu kenapa?”tanyaku.Mata Romy beralih ke nisan Putri,dia menatap nisan itu dan meneteskan air mata.
“Sebenarnya Putri meninggal bukan karena kecelakaan,tapi karena dia sakit”Jelas Romy masih menatap nisan Putri”.
“Sakit?Sakit apa ?”tanyaku lebih serius.Sekarang mata Romy beralih memandangku”Kanker Darah”.
Seketiak itupun aku menangis tersedu-sedu.Butiran demi butiran air mata sekarang berlari melewati pipiku.Bagaimana aku tidak tahu kalau selama ini sahabatku menderita kanker?
Pasti dia sangat kesakitan saat itu,tapi aku tidak tahu dan justru pergi ke negeri asing.”Kenapa tidak ada satu orang pun yang memebri tahuku?”tanyaku pada Romy.
Saat Romy akan menjawab,hujan semakin deras.Seolah mereka sedih dengan kepergian Putri.Romy memebawaku pergi dari makam.Kami naik mobilnya.Aku masih tidak bisa percaya apa yan sebenarnya terjadi.
Aku dan Romy masih menangis,walau kami telah pergi dari pemakaman.”Kenapa tidak ada yang member tahuku?!”Sekarang aku membentak Romy.
Romy langsung menepikan mobilnya.Dia juga ikut menangis.”Aku tidak tahu,tidak banyak orang yang tahu kalau Putri itu sakit,bahkan kedua orang tuanya”jelas Romy.
“Lalu bagaimana kalian tahu kalau Putri sakit?”
Romy menghela nafas dan dia mulai bercerita.”Orang tua Putri menyadari kalau dia sakit saat rambutnya mulai rontok,badannya kurus dan dia selalu mimisan.Aku sendiri tahu kalau Putri sakit saat aku ingin memberikan kejutan.Tapi justru aku yang di beri kejutan olehnya”Jelas Romy menerangkan dan dia sekarang seperti menerawang.
“Saat aku melihatnya,kepalanya botak,tubuhnya kurus kering dia seperti orang yang rapuh.Tapi dia tidak pernah hilang semangat untuk sembuh dari sakitnya.Dia terus berusaha dan berusaha agar bisa sembuh.Tapi Tuhan terlalu sayang padanya sehingga dia diambil”
Penjelasan Romy membuatku semakin tersayat-sayat.Aku tidak ada di sampingnya saat dia kesakitan.Teman macam apa aku ini?
“Sejak kapan dia mulai sakit Rom?”tanyaku.
“Sejak dia kelas 3 SMA,penyakit itu telah menggerogoti tubuhnya”jawab Romy membuatku menitihkan air mata yang lebih banyak lagi.
“Dia pernah bilang,kalau dia tidak ingin dikasihani.Dan dia juga bilang,jika dia meninggal jangan pernah menangis untuknya”lanjut Romy menjelaskan.
Seketika itu pun aku terdiam,tangisku menghilang dan membayangkan wajah Putri yang penuh senyum.Sejak dulu aku tahu kalau Putri itu kuat dan tegar,tapi aku tidak pernah tahu kalau Putri itu memang sangat kuat dan juga tegar dalam menghadapi semua ini.Aku benar-benar kagum padanya .Aku ingin menangis untuk hari ini,hanya hari ini,Putri maafkan aku karena aku menangis saat ini ,hanya saat ini.Besok aku tak akan menangis lagi.